Kegiatan manusia pasti tidak sempat lepas dari bepergian entah itu berjalan kaki ataupun memakai kendaraan. Bagaikan umat muslim pasti telah ketahui kalau islam tetap mengarahkan umatnya buat senantiasa mengamalkan perbuatan baik yang bertujuan buat melindungi diri dari seluruh berbagai perihal, salah satunya yakni dengan membaca doa naik kendaraan darat.
Melafazkan doa naik kendaraan darat adalah wujud rasa syukur yang sudah seharusnya dilakukan oleh setiap umat muslim. Firman Allah dalam Al Quran Surat Az-Zukhruf ayat 13-14 yang maknanya :
“Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya dan upaya kamu mengucapkan, ‘Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami’.” (QS. Az Zukhruf ayat 13-14)
Apa yang butuh kita ungkapkan kala naik kendaraan? Bersyukur serta mengingat nikmat Allah tersebut dikala menaikinya merupakan perihal yang butuh kita ungkapkan. Diriwayatkan dari Sayyidina Ali RA, bahwasanya kala Rasulullah naik unta hingga hendak membaca urutan doa berikut :
Rasulullah membaca “bismillah” (بِسْمِ اللهِ), saat Beliau meletakkan kaki di atas tunggangannya. Kemudian diikuti dengan bacaan Hamdalah (الْحَمْدُ لِلَّهِ), saat Beliau telah duduk tegak di atas punggung unta. Sesudahnya, Rasulullah membaca doa naik kendaraan darat (pada saat itu adalah unta), yaitu sebagai berikut :
سُبْحَانَ الَّذِىْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلَى رَبّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
SUBHAANAL LADZII SAKHHORO LANAA HAADZAA WA MAA KUNNAA LAHUU MUQRINIINA WA INNAA ILAA ROBBINAA LAMUNGQOLIBUUNA.
Artinya : “Maha suci Allah yang memudahkan ini (kendaraan) bagi kami dan tiada kami mempersekutukan bagi-Nya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”
Rangkaian doa tersebut kemudian diakhiri dengan bacaan Hamdalah dan Takbir sebanyak 3 kali. Begitulah Rasulullah mengajarkan doa naik kendaraan darat.
Comments
Post a Comment